Inilah jalan doktor Wahidin Soedirohusodo Gresik. Jalan penghubung propinsi yang tak pernah tidur. Hilir mudik kendaraan tak pernah sepi menjemput mimpi. Kota yang tak pernah mati. 

Lihatlah hari ini! Lengang. Tak ada lagi lalu-lalang. Bukti bahwa tak ada yang abadi di dunia fana ini.

Icon mall Gresik berdiri gagah menjual mimpi. Tempat pelesir melepas gundah. Mall ini memiliki lapangan parkir seluas stadion. Berdesak mobil seolah bersuara lantang, betapa kaya negeri ini. 

Lihatlah hari ini! Kita bisa menghitung helai rumput yang tumbuh di area parkir. Tak ada lagi roda kemajuan yang mencoba menghalangi. 

Apa yang kita banggakan dalam hidup ini? Semua semu. 

Kebahagiaan hakiki adalah ketika kita telah merdeka. Merdeka dari segala kemelekatan. Merdeka dari semua perbudakan. Ketika asketisme menjadi pemenang atas hegemoni keduniawian. Saat kita menjadi sais kereta.  Pengendali nurani sendiri. Tak terjajah siapapun.

Tubuh kita akan seringan kapas, nurani kita akan sejernih embun pagi.

Virus kecil ini memberi tausiyah dengan bahasanya sendiri. Ayat kauniyah dieja nyata di depan mata. Masihkah kita menutup hati? 

Temukan lagi kembang Wijayakusuma! Hubaya-hubaya kita kembali bangkit dari mati suri nurani selama ini. Selamat mengkaji!

Gresik, 25 Maret 2020